StudentOne_Sebagaimana diberitakan, baru-baru ini tim sepakbola Student One berhasil meraih juara. Tim U10A berhasil meraih juara I di JSC 2024, tim U12 meraih juara II liga dan tim U8 masuk di 4 besar sebuah liga sepakbola. Prestasi ini sangat membanggakan tidak saja bagi sekolah namun juga bagi orangtua. (baca STUDENT ONE JUARA TURNAMEN SEPAKBOLA JSC 2024 - Student One Islamic School).
Keberhasilan merupakan puncak dari sebuah proses panjang semua pihak yang terlibat. Namun ada yang penting disorot yakni siapa arsitek dibalik keberhasilan ini?
Penasaran dengan arsitek tim sepakbola SO, penulis mewawancarai langsung pelatih (coach) tim SO, Rinci Gustiawan atau akrab disapa Coach RG pada Kamis (30/05/2024).
Setiap hari Kamis setelah usai pelajaran murid-murid SO mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang dipilihnya, seperti sepak bola, memanah, berkuda, robotik dan menari.
Ditemui di sela-sela latihan, Coach RG menceritakan perjalanan tim sepak bola besutannya hingga meraih juara.
Rinci Gustiawan bukan orang baru di dunia sepak bola Indonesia. Ia mulai merumput sebagai pemain Persija Junior di Menteng, Jakpus sejak usia 15 tahun pada tahun 1989. Selanjutnya masuk Timnas U16 (1991).
“Waktu itu saya bersama coach Bambang Nurdiansyah, namun belum rejeki saya untuk bergabung di Primavera,” kenangnya. Namun teknik sepak bola yang diperolehnya selama bergabung di Persija sampai timnas menjadi bekal untuk mengembangkan dan melatih sepak bola kepada anak didiknya. Akhirnya ia mengambil jalur sebagai pelatih.
Karier kepelatihannya juga cukup meyakinkan. Ia telah malang-melintang di liga 3 (regional provinsi), piala Suratin (turnamen sepak bola untuk pemain dibawah usia 18 tahun), dll. Kemudian ia mendirikan sekolah sepak bola (SSB) Rhadik Football Academy Putra Tangerang FC yang berlokasi di Reni Jaya, Pamulang sekaligus sebagai pelatih kepala (head coach). Selain itu ia juga melatih dibeberapa sekolah, salah satunya SO.
“Di beberapa sekolah alhamdulillah timnya manjadi juara,” ujarnya seraya menyebutkan beberapa sekolah yang ia latih hingga meraih juara.
Coach Rinci Gustiawan tengah melatih skuad Student One (doc)
SO mengikuti turnamen
Puncak keberhasilan sebuah tim akan terlihat pada prestasi yang diraihnya. Keberhasilan sebuah tim sepak bola pada sebuah turnamen akan menunjukkan kelas sekaligus mendongkrak nama institusi. Oleh karena itu mengikuti turnamen merupakan sebuah keharusan bagi sebuah tim.
Melihat turnamen yang telah diikuti, SO mengikuti lomba dan liga. Sistem turnamen pada lomba diselenggarakan secara terbuka diikuti oleh tim yang terbatas. Sedangkan liga, dikutip dari laman wikipedia.org merupakan lomba yang diselenggarakan secara berkala yang diikuti oleh beberapa klub. Waktu penyelenggaraan lomba umumnya lebih singkat dari liga.
Dinaungi kerindangan pepohonan pinggir lapangan futsal, kami ngobrol hangat tentang sepak bola SO. Sesekali anak didiknya minta izin seperti minum dan ke toilet. Coach RG tetap melayani dengan hangat, baik dengan ucapan singkat maupun isyarat.
“Awalnya kami maju dengan ‘tutup mata’, artinya tidak memperhitungkan kekuatan lawan. Yang penting bertanding. SO bukan tim yang diperhitungkan lawan yang notabene (tim) dari beberapa sekolah internasional baik di Tangsel maupun Jakarta,” Coach RG demikian panggilannya, mengawali pembicaraan.
Pada turnamen sebelumnya SO pernah kalah, seri dan juga menang. Ini hal yang wajar dan menjadi pembelajaran penting bagi sebuah proses. Imbuhnya.
Bukan hanya skill bermain yang diuji namun juga mental pemain. Coach RG menuturkan bahwa anak-anak asuhnya memiliki mental yang teruji. Mereka tidak gentar atau mental down saat kemasukan gol atau kalah. Pun saat mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari pemain lawan. Sebelumnya mereka cengeng saat kalah ataupun terjatuh saat bermain.
“Di sebuah laga pemain SO didorong keras dari belakang oleh pemain dari sebuah sekolah ekspatriat. Saya sangat bersyukur para shalih SO tidak terpancing untuk membalasnya. Justru mereka membalasnya dengan semangat bermain dan diakhir laga SO berhasil membalikkan keadaan yang semula tertinggal (gol) menjadi pemenang,” ujarnya. Mentality inilah yang selalu ditanamkan oleh Coach RG.
“Sekali
kalian berlaku kasar kepada pemain lain, baik sengaja (mengawali) ataupun
(terpancing) membalas, maka kalian ‘selesai’,” tandasnya.
Keikutsertaan SO pada turnamen JSC 2024 tersebut merupakan yang pertama kali, namun langsung meraih juara.
“Keberhasilan ini otomatis mendongkrak posisi SO menjadi tim yang diperhitungkan lawan. Efeknya, mereka tentu akan lebih baik dalam mempersiapkan tim. Dan SO pun terpacu untuk mempertahankan bahkan meningkatkan prestasinya,” tegas pelatih berlisensi B AFC ini.
Setelah berhasil pada turnamen tersebut, SO berencana mengikuti turnamen yang lain.
“Kami sudah mengincar keikutsertaan di King’s Club atau Piala Raja Thailand di Bangkok pada bulan Desember 2024. Namun sebelumnya kami akan mengikuti praliga JSC di bulan Oktober 2024,” imbuhnya.
Pada praliga JSC ini tim-tim terbaik akan bertanding sebagai persiapan liga JSC di bulan Januari 2025.
(Bersambung ke part 2)