×
LEBIH DEKAT DENGAN COACH RINCI GUSTIAWAN, PELATIH TIM SEPAK BOLA STUDENT ONE (2)

“Kami sudah mengincar keikutsertaan di King’s Club atau Piala Raja Thailand di Bangkok pada bulan Desember 2024. Namun sebelumnya kami akan mengikuti praliga JSC di bulan Oktober 2024,” imbuhnya.

Pada praliga JSC ini tim-tim terbaik akan bertanding sebagai persiapan liga JSC di bulan Januari 2025.

Pembibitan pemain

Untuk menjamin kontinuitas regenerasi diperlukan sistem pembibitan yang baik. Oleh karena itu tim sepak bola SO membuka pendaftaran peserta ekskul setiap tahun. Menurut Coach RG peminat sepak bola di SO sangat menggembirakan.

“Siswa yang mendaftar ekskul bola ini luar biasa (cukup banyak). Sepertinya saya tidak kekurangan bibit pemain untuk membentuk tim (sepak bola) yang tangguh,” ujarnya.

Skuad bola yang dibentuk di SO dibagi menjadi beberapa grade, yang sudah ada adalah Grade A, B dan C. Penggelompokan pemain didasarkan pada usia, keinginan belajar dan termasuk syarat utama adalah semua pemain harus ikut SSB.

“Saya tidak merekomendasikan harus ikut SSB tertentu, tapi pilihlah yang dekat dengan rumah,” ujar Coach RG. Alasannya sederhana, bila berada di posisi terdekat dari rumah maka dapat dijangkau dengan cepat sehingga tidak membuang waktu dan energi di perjalanan.   

“Disamping untuk mengasah taknik mengolah bola, SSB juga penting untuk menambah ‘jam terbang’ pemain. Setiap SSB memiliki teknik yang berbeda, dengan demikian siswa semakin kaya dengan teknik bermain sekalipun dalam permasalahan yang sama,” tandasnya. Demikian pula, semakin sering siswa bermain sepakbola maka semua aspek akan terasah. Mulai dari feeling, kerjasama, koordinasi, ketrampilan individual maupun tim.

Menjamurnya SSB di sekitar Student One seperti Tangsel, Depok dan sekitarnya menjadi keuntungan tersendiri bagi Coach RG dan orangtua. Anak asuhnya semakin mudah belajar sepak bola. Mereka sudah memperoleh teknik-teknik dari pelatih di SSB masing-masing, pelatih tinggal mengkonsolidasi, mengarahkan dan memoles sehingga menjadi skuad SO. Sementara bagi orangtua tidak kesulitan mencari SSB yang dekat dengan kediamannya.



Penanaman mental sportif dilaksanakan secara komprehensif dengan teknikal (doc)


Setelah mendapat pemain baru, Coach RG memberikan latihan fisik, teknik dasar dan mental. Disamping itu skuad dikelompokkan berdasarkan usia yakni U8, U10 dan U13. Karena berdasarkan usia maka mereka akan naik ke kelompok usia berikutnya. Pada masing-masing kelompok umur terdapat tim prestasi yang diikutsertakan pada turnamen. Pada lapis di bawahnya terdapat tim yang dibina sebagi tim junior. Tim junior ini dilatih bertanding 7 lawan 7 atau 9 lawan 9 sekaligus dipersiapkan untuk regenerasi.

Evaluasi terhadap semua pemain dilakukan dengan cermat. Mereka dapat bergeser naik ke tim prestasi atau sebaliknya tergantung pada peningkatan skill dan antusiasme belajarnya.


Teknik melatih yang diterapkan Coach RG disesuaikan dengan fase perkembangan anak. Karena siswa SD masih tergolong usia dini maka pelatihan dilaksanakan dengan dunia mereka yakni dunia bermain dan bergembira. Mereka harus diberi dukungan dan dorongan jangan diberi target yang berat sehingga membuat mereka terbebani.

“Mereka masih berada di fase usia dini maka biarkan mereka bermain dengan gembira, berikan support. Pelatih tinggal mengarahkan agar mereka dapat bermain dengan teknik yang benar,” ujarnya.

Stamina saat bermain sangat dibutuhkan. Oleh karena itu Coach RG selalu menginstruksikan anak asuhnya untuk makan berat beberapa jam sebelum bertanding. Bila pertandingan dilaksanakan sebelum jam 12.00 maka pemain harus sarapan terlebih dahulu. Demikian pula bila silaksanakan di sore hari maka pemain harus sudah makan siang sebelumnya.

“Jangan lupa untuk istirahat yang cukup, hindari begadang dan jangan lupa vitamin,” demikian imbuh Coach RG.


Penempatan pemain

Saat ditanya tentang penempatan pemain di tim, Coach RG mengatakan bahwa penempatan tergantung kebutuhan tim. Ia sendiri membebaskan anak asuhnya menempati semua posisi agar pemain memiliki pengalaman bermain di berbagai posisi. Efeknya, secara individual mereka sudah siap ditempatkan di berbagai posisi seperti back, gelandang, pemain tengah, sayap dan striker.

“Namun harus diingat, semua pemain harus mengikuti instruksi pelatih,” tegasnya.

Untuk mengoptimalkan latihan, Coach RG dibantu 4 orang asisten yang menangani bidang yang berbeda, salah satunya asisten yang khusus melatih kiper.

(Bersambung ke part 3)